• Jelajahi

    Copyright © Citra Nusa Online

    Iklan

    Iklan

    Buruh Penambang Pasir Tewas Dihantam Reruntuhan Batu

    PT Mitratin Group
    Sunday, July 14, 2019, July 14, 2019 WIB Last Updated 2019-07-14T14:07:55Z
    Penambang pasir yang tewas, Stefanus Galus

    Ruteng, citranusaonline.com - Seorang buruh penambang pasir, Stefanus Galus (40) warga asal kampung Munggis, Desa Tengku Lese, Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai, tewas setelah tertimbun reruntuhan batu saat melakukan penggalian pasir di Weol, Kelurahan Wae Belang, Kecamatan Ruteng pada Minggu (13/7/2019) siang.

    Informasi yang dihimpun dari sekitar lokasi kejadian, menyebutkan, peristiwa naas tersebut terjadi sekitar pukul 13.00 WITA. Sejumlah warga yang ada di lokasi kejadian menuturkan, korban melakukan penggalian pasir seorang diri di lokasi penambangan pasir Weol, yang letaknya tidak jauh dari beberapa rumah warga. Warga yang mendengar teriakan korban berlari ke lokasi penggalian dan berupaya menyelamatkan korban yang sudah terkapar.

    Seorang warga di Weol menuturkan, korban terkena reruntuhan beberapa batu yang datang dari arah bagian atas tempat korban lakukan penggalian. "Korban terkena reruntuhan batuan yang jatuh dari atas lokasi korban lakukan penggalian. Batu-batu itu jatuh, kemungkinan karena getaran saat korban lakukan penggalian," ungkap warga yang meminta namanya tidak dimediakan.

    Sumber tersebut juga menyebutkan, korban adalah buruh tambang pasir yang sering bekerja di lokasi penambangan pasir Weol. Adapun lokasi penghalian korban adalah milik seorang warga yang berinisial BJ.

    Lurah Wae Belang, Benyamin San, SH yang dikonfirmasi  melalui handphone-nya membenarkan peristiwa tersebut. Namun saat peristiwa terjadi, dirinya lagi berada di luar daerah. "Saya baru pulang dari luar daerah dan warga menyampaikan bahwa ada orang yang tertimbun saat menambang pasir dan mayat korban sudah diantar ke kampungnya," katanya.

    Benyamin menambahkan, sudah ada empat korban yang meninggal karena tertimbun pasir di lokasi penambangan pasir Weol. "Ini korban ke empat selama 5 tahun terakhir," katanya.

    Camat Rahong Utara, Geradus Ganggus, S. Sos yang dihubungi melalui handphone-nya membenarkan, ada warganya yang terkena reruntuhan batu saat penggalian pasir di Weol. "Korban meninggal saat dilarikan ke rumah sakit St. Rafael Cancar," ujarnya.

    Lokasi penambangan pasir Weol berada di kelurahan Wae Belang Kecamatan Ruteng, merupakan lokasi tambang rakyat. Penambangan pasir Weol mengikis Golo Weol, tempat yang paling bagus untuk swafoto karena keindahan panorama lingko Cara yang sangat terkenal dan sudah mendunia.

    Pada sisi Timur dan Selatan Golo (bukit, Red) Weol kian terkikis karena kegiatan penambangan pasir sehingga bukit tempat swafoto dengan latar Lingko Cara dengan sebutan Spider Rice, akan hilang.

    Penambangan Ilegal
    Informasi yang dihumpun media ini, kegiatan penambangan pasir di Golo Weol adalah ilegal dan pernah ditutup oleh pihak Polres Manggarai dengan memasang garis polisi sebagai peringatan untuk tidak melakukan kegiatan penggalian karena lokasinya ilegal. Namun, tidak berapa lama, garis polisi tersebut dicabut. "Saya yang minta kepada pihak Polres Manggarai agar warga Weol bisa kembali lakukan penambangan," aku Marsel N. Ahang, SH., anggota DPRD Manggarai asal Kecamatan Ruteng.

    Terkait status lokasi tambang pasir Weol yang ilegal itu, Lurah Wae Belang, Benyamin San, SH., mengatakan, ijin tambang lokasi pasir Weol masih diproses oleh koperasi yang akan menanganinya. “Koperasi yang menangani lokasi tambang pasir Weol sudah ajukan permohonan dan sedang di proses di Pemkab Manggarai," katanya. (cn/aka)
    Komentar

    Tampilkan

    No comments:

    Terkini