• Jelajahi

    Copyright © Citra Nusa Online

    Iklan

    Iklan

    IAID Hasilkan Kerjasama senilai 822 juta US Dollar

    PT Mitratin Group
    Tuesday, August 27, 2019, August 27, 2019 WIB Last Updated 2020-01-01T11:51:02Z
    Piose Bersama Delegasi Indonesia dan
    negara-negara Afrika di IAID

    Denpasar, citranusaonline.com – Indinesua Afruca  Infrastruktur DIialog (IAID) yang berlangsung di Denpasar, Bali 21-22 Agustus 2019, menghasilkan kerjasama antar Indonesia dan negara-negara Afrika senilai 822 juta US Dollar melalui pelaksanaan berbagai proyek.

    Kegiatan ini dibuka oleh Menteri Luar Negeri RI, Ibu Retno P. Marsudi dan disambut  dengan rasa gembira oleh seluruh peserta. Acara yang selengarakan di Denpasar, Bali pada Rabu s/d Kamis (21-22/8/19) tersebut dihadiri oleh delegasi dari 53 negara di Afrika, termasuk dari 8 negara wilayah akreditasi KBRI Dakar.
    IAID yang merupakan kelanjutan dari Indonesia-Africa Forum (IAF) pada April 2018, telah menghasilkan puluhan business deals (kesepakatan bisnis) di bidang kerjasama Insfrastruktur antara Indonesia yang diwakili PT. Wika dan stake holders lainnya dengan segenap negara Afrika.

    Kalau pada  IAF 2018 mendapatkan angka business deals sebesar 500-an juta US$, tapi di IAID kali ini capaian business deals-nya mencapai angka 822 juta US$.

    Yang membanggakan, KBRI Dakar memberikan kontribusi sebesar 50% lebih yakni sebesar 459 juta US$ dari total nilai kerjasama tersebut. Kerjasama tersebut terdiri atas Proyek Pembangunan Multy purpose  Building “Tour De Gorrre” di Senegal senilai 250 juta US$ dan 200 Juta US$ untuk pembangunan ”Social Housing” di Abidjan, Pantai Gading.
    Delegasi dari wilayah akreditasi KBRI Dakar, berjumlah 31 orang termasuk Menteri Bapenas Senegal Mr. Cheikh Kante. Delegasi ini dipimpin Mansyur Pangeran.  Menurutnya, ada 11 kesepakatan Bisnis senilai 822 juta Dollar AS yang telah ditandatangani pada Indonesia-Africa  Infrastructure Dialogue di Bali 21-22 Agustus 2019.

    Ada 2 kesepakatan kerjasama  infrastruktur antara RI dengan Senegal yaitu pembangunan  Goree Tower di Dakar senilai 250 juta US$ dan  pembangunan 5 ribu perumahan rakyat di Abidjan Cote Ivoire senilai 200 juta US$. Kedua proyek ini dilaksanakan oleh PT. WIKA.

    Dalam pertemuan khusus Menteri PSE/ Bappenasnya Senegal,   DR. Cheikh Kante dengan Menlu RI, Retno LP Marsudi, pihak Senegal mengharapkan Presiden Presiden RI Joko Widodo berkenan meletakkan batu pertama pembangunan Goree Tower tersebut. 

    Menurut Kante, pembangunan Goree Tower tersebut direncanakan dibangun selama 2 tahun dan diharapkan selesai tahun 2022 karena tahun 2023 Senegal akan menjadi tuan rumah Olympic game.  Pembangunan Goree Tower tersebut merupakan pembuka jalan bagi kehadiran Indonesia di Senegal. Kemydian akan diikuti dengan pelaksanaan proyek-proyek infrastruktur lainnya seperti :  Jalan tol, jembatan, pembangkit listrik, perumahan rakyat dan lainnya.


    Dengan capaian terbaik tersebut, KBRI Dakar akan terus meningkatkan kinerjanya melalui berbagai penguatan kerjasamanya di berbagai bidang  antar kedua negara.
    Sementara itu, arahan Presiden RI, Joko Widodo dalam pidato pembukaan mengatajan bahwa Indonesia-Africa adalah  brother/saudara sejajar. Menurutnya, negara-negara Afrika  akan menjadi pijakan untuk kerjasama yang lebih luas. 
    Jejaring kerja KBRI Dakar dengan negara akreditasi akan terus diperkuat dengan memanfaatkan dukungan aktif dari para Konsul. Kehormatan yang sudah dimiliki KBRI Dakar yaitu Konhor RI untuk Mali, Gambia, Sierra Leone,  Cabo verde,  Cote d’Ivoire, dan Guinea Bissau. (cn/tim)


    Komentar

    Tampilkan

    No comments:

    Terkini