![]() |
Walikota Kupang, Jefri Riwu Kore |
Kupang, Citra Nusa - Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang mengalami kekurangan pasokan air untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga Kota Kupang hingga ratusan liter/detik. Karena itu, Walikota. Kupang, Jefri Riwu Kore telah bersurat kepada Gubernur NTT agar Pemkot dapat mengelola air dari Bendungan Tilong melalui Instalasi Pengolahan Air Minum Tulun yang saat ini dikelola BLUD SPAM (Badan Layanan Umum Daerah Sistem Pengolahan Air Minum) NTT.
Hal itu disampaikan Walikota Jefri dalam acara Coffe Morning bersama wartawan di Hotel Maya, Kamis (26/9/19). “Untuk dapat menambah suplai air untuk warga Kota Kupang, kami telah bersurat kepada Bapak Gubernur, Kami minta agar Pemkot dapat mengelola Instalasi Air Tulun (milik Pemprov, red) yang saat ini dikelola BLUD SPAM,” ujarnya.
Menurut Walikota, ternyata debit air yang kecil (sekitar 25 liter/detik) dari Instalasi Air Tulun disebabkan oleh rusaknya pompa air dan biaya operasional pompa (biaya bahan bakar, red) yang sangat besar. Padahal, kapasitas terpasang air Tilong mencapai 150 liiter/detik.
Walikota Jefri menjelaskan, untuk dapat memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga Kota Kupang diperlukan suplai air sekitar 800 liter/detik. “Saat ini kita punya suplai air bersih hanya sekitar 145 liter/detik. Itupun setelah tandatangan MoU dengan Pemkab Kupang dan mendapat hibah beberapa sumur bor dengan kapasitas sekitar 50 liter/detik,” ujarnya.
Hibah tersebut, kata Jefri, merupakan tindaklanjut dari MoU Pemkot dan Pemkab Kupang beberapa waktu lalu. “Jadi dari MoU itu kita dapat tambahan sekitar 50 liter/detik,” tuturnya.
Sementara itu, PDAM Kupang menyuplai air bersih untuk warga Kota Kupang dengan kapasitas terpasang sekitar 245 liter/detik. Sedangkan dari BLUD SPAM, Pemkot mendapat suplai sekitar 75 liter/detik (kapasitas terpasang). “Tapi yang sampai ke kita hanya sekitar 25 liter/detik karena pipa bocor dan masalah lainnya,” ungkapnya.
Dengan kondisi tersebut, lanjut Walikota Jefri, sudah pasti warga Kota Kupang kekurangan air bersih. “Karena dari kebutuhan sekitar 800 liter/detik hanya dapat disediakan setengahnya saja,” ungkapnya.
Karena itu, kata Walikota, Pemkot meminta Gubernur NTT agar kami dapat mengelola instalasi air bersih Tulun. “Kalau kami dipercaya oleh Bapak Gubernur untuk mengelola air tilong melalui instalasi Tulun maka mesin yang rusak akan kami perbaiki,” ujarnya.
Pemkot Kupang, lanjut Walikota, juga akan menyediakan biaya operasional Instalasi Air Bersih Tulun. “Berapa pun besarnya, akan kami siapkan. Pemkot tidak mencari untung. Yang penting bagi kami, kebutuhan air bersih warga kota Kupang terpenuhi,” tandasnya.
Pada Kesempatan itu, Walikota juga mengungkapkan keanehan yang terjadi di Kota Kupang. “Saya heran warga Kupang kekurangan air bersih tapi kolam renang hotel-hotel di Kota Kupang penuh airnya. Dari mana airnya?” tanya Jefri. (ian/tim)
No comments:
Post a Comment