Seperti disaksikan media ini, ada bagian dermaga yang patah dan rusak berat. Reling-reling sisi kiri dan kanan pelabuhan sudah patah dan putus. Bagian ujung dermaga fery tersebut juga patah dan rusak berat.
Pintu gedung terminal penumpang telah rusak. Bahkan daun pintunya hilang. Begitu pula dengan jendelanya. Banyak kaca jendela gedung terminal yang pecah, bahkan daun jendelanya telah hilang.
Rumput dan semak belukar memenuhi halaman terminal penumpang yang dibangun secara multiyears dari APBN sejak tahun 2012 – 2015.
Plafon bagian depan dan belakang gedung terminal tampak telah jebol/roboh. Lantai gedung dan closet sangat kotor.
Terminal penumpang dan pelabuhan Fery Pulau Ndao di RT. 10/RW. 05, Dusun Koli Oe, Desa Anarae, Kecamatan Ndao Nuse, tersebut tidak ada penerangan listrik alias gelap gulita pada malam hari karena tidak dipasang meteran listrik dan lampu penerangan.
Tiang lampu penerangan areal terminal belum terinstalasi. Bahkan beberapa tiang rusak dan roboh. Pada ruang rumah penyimpanan mesin untuk terminal juga rusak berat dan mesin generator tak berfungsi.
Bahkan tak ada satupun petugas di pelabuhan fery tersebut sejak dibangun. Rumah dinas petugas terminal kosong dan rusak berat.
Pihak Dirjen Perhubungan Laut dan Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan Baa - Rote Ndao Willi Brodus Taal, hingga berita ini fitayangkan, belum berhasil dikonfirmasi karena berada di luar daerah. (cn/mes)
No comments:
Post a Comment