Pieter Kembo
Kupang, Citra Nusa Online.com – Dalam rangka menumbuh-kembangkan dunia perfilman di NTT, Lembaga Swadaya Perfilman Teater Pluss melaksanakan kegiatan Festival Film Pendek dan Dokumenter (FFPD), yang rencananya akan dilaksanakan sejak 19 - 28 Oktober 2019.
Demikian dikatakan Penanggungjawab Umum FFPD NTT 2019, Pieter Kembo, ketika ditemui wartawan disela-sela kegiatanya beberapa hari lalu.
“Kami melaksanakan FFPD sebagai upaya mendorong para pekerja film untuk mampu dan fokus dalam memproduksi film-film yang bernilai pendidikan, budaya dan wisata. Diharapkan, Film NTT tumbuh dan berkembang secara baik dan memberi manfaat untuk menopang pembangunan Indonesia yang dimulai dari NTT," tandas Kembo.
Menurut Kembo, kegiatan yang akan diselengarakan kedua kalinya tersebut sengaja dihelat pada momentum Hari Kebangkitan Nasional dan Sumpah Pemuda.
“Ini tahun kedua pelaksanaan FFPD. Kami lakukan sebagai karya bhakti kami membangun NTT dan membangun Indonesia lewat Film-Film Pendek Berkarakter yang mendidik masyarakat menuju hidup lebih baik," ucap Kembo yang menggagad vestifal tersebut.
Kembo memaparkan, dalam FFPD, dilakukan berbagai rangkaian kegiatan yaitu, pemutaran film keliling desa-desa terpencil dengan jenis-jenis film pendidikan karakter untuk motivasi pendidikan dan film-film budaya dan wisata.
"Tujuannya untuk mendorong rasa cinta nilai-nilai luhur budaya serta kebanggaan atas panorama alam dan wisata yang ada di tanah Flobamorata NTT tercinta," tandasnya.
Setelah pemutaran film selama seminggu, lanjut Kembo, akan dilakukan kegiatan Workshop Perfilman yang melibatkan 23 komunitas film yang ada di Provinsi NTT.
"Kemudian dilanjutkan lagi dengan penilaian dan penentuan film-film terbaik yang telah masuk nominasi FFPD NTT tahun 2019. Dan pada puncak aacara akan dilakukan penyerahan hadiah pemenang film terbaik Fiksi dan film terbaik Dokumenter ( FFPD ) tahun 2019," ujar Kembo.
Ditanya soal kesiapan materi-inti kegiatan serta kesiapan dana rangkaian kegiatan tersebut, dia mengatakan, telah disediakan 10 judul film untuk pemutaran film keliling.
"Telah disiapkan juga nara sumber workshop perfilman berkelas nasional dan internasional dari ibu kota Jakarta. Telah terakomodirnya 20 karya film dari peserta festival dan sedang dinilai untuk menentukan 6 nominasi terpilih," jelasnya.
Soal kesiapan dana, dia menjelaskan bahwa kegiatan-kegiatan tersebut membutuhkan biaya sebesar 80 juta lebih. Sebagian diperoleh dari upaya-upaya panitia lewat jasa bhakti sosial, sumbangan sukarela para insan seni, dan permohonan dukungan ke Pusbangfilm Kemendikbud serta permohonan dukungan ke Pemprov NTT.
“Sudah 50 persen dana diperoleh lewat usaha panitia. Kami berharap adanya jawaban baik dari pihak Pusbangfilm dan Pemprov NTT sehingga kegiatan ini dapat terlaksana sesuai rencana," ujar Kembo. (cn/tim)
No comments:
Post a Comment