• Jelajahi

    Copyright © Citra Nusa Online

    Iklan

    Iklan

    PWRI NTT Fokus Tingkatkan Profesionalisme Wartawan

    PT Mitratin Group
    Saturday, November 23, 2019, November 23, 2019 WIB Last Updated 2021-07-22T10:01:01Z

    Kupang, Citra Nusa Online.Com - Dewan Pimpinan Daerah (DPD)  Persatuan Wartawan Republik Indonesia
    (PWRI) telah hadir di NTT.  Salah satu tujuan keadiran DPD PWRI adalah meningkatkan kapasitas/profesionalisme wartawan di NTT.

    Demikian dikatakan Ketua DPD PWRI NTT, Piter Kembo kepada wartawan, Jumat (22/11/19) di Kupang.

    "Kehadiran PWRI di NTT bertujuan melindungi dan mengayomi anggotanya melalui penguatan kapasitas/profesionalisme jurnalistik dan mendukung kapasitas ekonomi jurnalis. Dengan demikian jurnalis menjadi terampil dan profesional dalam tugas serta mandiri dan sejahtera secara ekonomi," tandas Piter.

    Kehadiran PWRI di NTT, lanjut Piter,  selain bertujuan peningkatan kapasitas/profesiinalisme jurnalistik dan mendukung kemandirian serta kesejahteraan ekonomi wartawan.  Juga memajukan kaderisasi kepemimpinan PWRI dan individu anggota PWRI di masyarakat.  Dalam maksud itu PWRI juga membangun kemitraan dengan instansi pemerintahan dan swasta.

    Dengan pemerintah PWRI hadir sebagai corong yang memberitakan kepentingan masyarakat dan memberitahukan kepada pemerintah jika ada kebijakan-kebijakan pemerintah yang kurang menyentuh kebutuhan masyarakat dan atau yang terlupakan  oleh pemerintah.

    Mengapa demikian? lanjut Piter, karena apa yang belum kerjakan pemerintah belum tentu itu berarti pemerintah tidak ingin memprogramkannya. "Bisa saja karena pemerintah lupa oleh karena banyak faktor seperti sistem program dan  urusan Daerah yang banyak serta admnistrasi yang harus diselesaikan sebelum sebuah program dieksekusi," ujar Piter.

    Piter Kembo juga menambahkan bahwa tugas PWRI bukan hanya mengayomi dan membela wartawan secara perorangan/individu. PWRI membela jurnalis yang sudah melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya tetapi dianggap salah oleh pihak lain.

    “PWRI punya kemitraan yang baik dengan Dewan Pers Indonesia dan bahkan didukung Dewan Pers sebab ia juga menjungjung tinggi nilai ketaatan dan kesetiaan kepada Pancasila dan UUD 1945.” Ungkap Piter Kembo.

    Menurut Ketua DPD PWRI sekaligus maestro budaya dan seniman NTT itu, ada sekitar 36 lembaga media di NTT yang tergabung di PWRI dimana 70% diantaranya adalah media online dan sejumlah wartawan.

    Pendekatan PWRI, kata Piter, fokus pada individu wartawan/jurnalis anggota PWRI, yang ketika sudah menjalankan tugasnya secara baik dan profesional tetapi oleh pihak lain dianggap salah dan atau bermasalah.

    Piter menjelaskan, nama PWRI sudah ada sejak lama.  Tetapi PWRI secara hukum masih tergolong muda karena baru memiliki legalitas di tahun 2014 lalu. Namun PWRI memiliki wartawan-wartawan senior dipusat dan di daerah yang kaliber dan produktif.

    “Sebagai Ketua DPD PWRI NTT, saya siap mendukung jurnalis-jurnalis yang tergabung dalam keanggotaan PWRI. Maksudnya PWRI memberi pelatihan-pelatihan khusus jurnalistik dan keterampilan usaha ekonomi serta perlindungan hukum," tandas Piter Kembo.

    Dua aktifitas itu akan dikerjakan secara bersama oleh dewan pers dan PWRI dalam spirit kemitraan.  Menurut Piter, keberadaan DPD PWRI NTT telah dilaporkan ke pemerintah daerah melalui Dinas Kesbangpol NTT.

    Setelah pelantikan nanti, papar Piter, program awal DPD PWRI adalah pelatihan jurnalistik sekaligus Uji Kompetensi Wartawan karena setiap  jurnalis harus memiliki sertifikasi kewartawanan. "Setelah itu kita lakukan pemberdayaan ekonomi jurnalis mengingat sering kita temukan wartawan-wartawan kita bermasalah dan akar masalahnya karena lembaganya kurang menjamin kesejahteraan," katanya.

    Menurut Piter, DPD PWRI NTT akan mendukung program pembangunan masyarakat NTT dan pembangunan Indonesia pada umumnya. "Wujud kongkritnya, kami menulis yang benar dan sesuai kepentingan masyarakat. Kemudian memperbaiki kehidupan ekonomi setiap anggota PWRI," tandas Piter. (cn/tim)
    Komentar

    Tampilkan

    No comments:

    Terkini