
Kupang, Citra Nusa Online.Com – Walikota Kupang, Jefri Riwu Kore meminta agar MoU (Memorandum of Understanding) alias Nota Kesepakatan Kerjasama transaksi non-tunai antara Pemerintah Kota Kupang dan Bank NTT segera dilaksanakan untuk mencegah tindak pidana korupsi dan mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Hal itu disampaikan Walikota Jefri dalam sambitannya saat penandatanganan MoU dengan Bank NTT pada melakukan di Aula Hotel Swiss Belinn Kupang, Senin (17/02/20) sore.
Menurut Walikota Jeriko (begitu Ia biasa disapa, red), dengan transaksi non-tunai nanti, secara langsung menghindarkan kebocoran anggaran yang biasanya menyebabkan adanya korupsi.
“Bapak/ibu bayangkan orang Kupang bilang ambil cash Rp 100 juta, kobo ko taro di kantor. Oleh karena itu saya minta transaksinya nontunai saja. Kita sudah harus mulai saat ini. Tidak membuka peluang untuk membuat sesuatu yang aneh-aneh,” ujarnya.
Walikota meminta agar transaksi ini secepatnya diterapkan pada setiap outlet pengelola usaha yang ada di Kota Kupang. Ini juga akan memberikan dampak peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). “Kalau tahun ini kita punya target PAD yang ditetapkan DPRD Rp 200 miliar. Padahal kita punya pendapatan sekarang Rp 182 miliar. Lalu caranya harus seperti apa? Yah gini kita kerja sama dengan Bank NTT,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Dana Bank NTT, Alexander Riwu Kaho mengatakan sinergitas yang dibangun secara bersama antara Pemkot dan Bank NTT sebagai upaya meningkatkan PAD. Saat ini terdapat sembilan pajak daerah yang harus terakomodir dalam secara sistem akuntabilitas.
“Sinergitas dari Pemkot tentunya pada sisi penerimaan. Jadi penerimaan kepada peningkatan PAD itu ada penerimaan pajak daerah dan lain-lain. Kita siap untuk support pemerintah Kota Kupang. Ada sembilan pajak daerah seperti retribusi hotel, restoran, reklame, parkiran dan retribusi lainnya. Itu menopang PAD. Kalau target PAD Rp 200 miliar,” tuturnya.
Manajemen Bank NTT, kata Riwu Kaho, akan segera berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menginventarisir seluruh unit pengelola usaha guna lakukan sosialisasi. Ada juga keterlibatan Bank Indonesia sehingga implementasinya bisa berjalan dengan baik.
Ia menargetkan, pada April 2020 nanti saat HUT Kota Kupang, sudah direalisasikan "Minimal sudah di atas 50 persen penerapannya. Kita sudah sangat siap dari sisi aplikasi, software maupun hardware,” jelas Alex. (cn/*)
No comments:
Post a Comment