• Jelajahi

    Copyright © Citra Nusa Online

    Iklan

    Iklan

    Para Pejabat Diboyong Walikota Untuk Belajar Tanam Air

    PT Mitratin Group
    Wednesday, February 12, 2020, February 12, 2020 WIB Last Updated 2020-02-12T12:06:46Z

    Kupang, Citra Nusa Online.Com - Wali Kota Kupang Dr. Jefirstson R. Riwu Kore, MM, MH, memboyong para pejabat di lingkup Pemerintah Kota Kupang, yakni para Pimpinan Perangkat Daerah, Camat dan Lurah se-Kota Kupang untuk belajar cara menanam air dengan melihat dari dekat cara membuat Lubang Tanam Air yang dikerjakan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) CIS Timor dan Yayasan CARE Internasional di Kelurahan Tuak Daun Merah (TDM), Kecamatan Oebobo, Rabu (12/2/20202).

    Sementara itu Wali Kota Kupang Dr. Jefri Riwu Kore, MM, MH, dalam sambutannya mengatakan bahwa dirinya sengaja mengajak lurah dan camat ke lokasi tanam air untuk melihat model lubang resapan yang dikerjakan LSM CISS Timor dan Yayasan CARE Internasional di Kelurahan TDM. “Karena gerakan tanam air ada dalam naungan GKH, oleh sebab itu program tersebut akan membantu masyarakat melalui LSM. Lurah dan Camat diajari, melihat langsung, supaya LSM dan pimpinan wilayah beri contoh kepada masyarakat. Mereka mengerti maksud dari gerakan tanam air melalui pembuatan lubang resapan,” ujarnya.

    Sosok yang akrab disapa Jeriko ini mengucapkan terimakasih kepada Yayasan Care Internasional dan CISS Timor yang tutut terlibat dalam kegiatan seperti ini. “Tidak semua LSM terpanggil untuk memberi diri dalam kegiatan yang mempunyai nilai positif. Mereka mendukung program utama yang dilakukan pemreintah kota kupang," ujarnya.

    Gerakan tanam air, kata Walikota Jefri, bukan untuk satu periode masa jabatan namun untuk anak cucu di kemudian hari. Ini adalah program utama yang akan diperhatikan Pemkot Kupang," tegasnya.

    Mantan anggota DPR RI ini menekankan pada pemahaman masyarakat Kota Kupang soal gerakan tanam air. “Orang selama ini tidak pernah mengerti jika air dibuang percuma ke laut maka saat kita menggali sumur tidak ada air di bawah tanah. Pemerintah harus bertanggungjawab untuk hal ini, untuk daerahnya, untuk masa depan anak cucunya," tandasnya.

    Dirinya meminta Lurah untuk menjalankan program tersebut dengan pembiayaan melalui dana kelurahan. "Harus diprioritaskan untuk gerakan tanam air dan tanam pohon, supaya program ini bermanfaat bagi masyarakat dan dana kelurahan berguna bagi wilayah tersebut,” tegasnya.

    Sementara itu, Lurah TDM, Imanuel Eliaser Ully, dalam sekapur sirihnya mengucapkan terima kasih atas kehadiran Wali Kota Kupang bersama seluruh Camat dan Lurah se-Kota Kupang yang hadir melihat langsung karya nyata LSM CIS Timor dan Yayasan CARE Internasional dalam rangka mendukung Gerakan Kupang Hijau yang dicanangkan Walikota Kupang.

    “Terkait sumur resapan ini karena ada kerja sama yang baik dari LSM CIS Timor dan Yayasan CARE Indonesia sebagasi wujud kepedulian terhadap lingkungan agar tidak mudah terjadi bencana. TDM sebagai salah satu daerah yang rawan bencana di musim hujan sangat antusias dengan gerakan ini.  Ini untuk mengurangi genangan air dan menambah penyediaan air bawah tanah di Kota Kupang,” ujarnya.

    Sementara itu Wakil Direktur LSM CIS Timor, Buce Ga mengapresiasi Program Walikota Kupang yang telah memberi kontribusi nyata melalui Gerakan Kupang Hijau (GKH). Menurutnya selama bertahun-tahun gerakan ini menjadi program yang didorong oleh LSM untuk dikerjakan di tengah masyarakat namun saat ini Kota Kupang menjadikannya sebagai program prioritas.

    "Sebagai LSM kami memberi apresiasi karena saat ini kita mempunyai Wali Kota yang menjadikan ini sebagai sebuah gerakan, ada tanam pohon, tanam air dan mengurangi penggunaan sampah plastik," kata Buce.

    Dirinya mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Kota Kupang yang telah bersedia menjadi contoh dan menggunakan pendekatan-pendekatan LSM dalam mensukseskan Gerakan Kupang Hijau.  “Harus ada satu langkah yang dimulai, spirit Ayo Berubah merupakan motivasi bagi masyarakat dan spirit ini sering kami gunakan selama bertahun-tahun di tengah masyarakat," katanya.

    Kota Kupang, lanjutnya, merupakan salah satu daerah di NTT yang secara langsung mengadopsi pendekatan yang dilakukan LSM. "LSM tidak mungkin menggantikan peran pemerintah, tanggung jawab terhadap masyarakat sepenuhnya milik pemerintah. Kami bersyukur karena pemerintah kota memiliki banyak praktek baik yang membanggakan,” ujar Buce.

    Akademisi UKAW Kupang, yang juga ahli tanam air, Ir. Zet Malelak, M.S memberi catatan kepada Pemerintah Kota Kupang diantaranya tentang ketahanan air dan udara, gerakan tanam air dan tanam pohon yang sangat bermanfaat dilakukan oleh Pemerintah Kota Kupang.

    Ia berharap Pemerintah Kota Kupang membuat regulasi terkait gerakan tanam air dan tanam pohon. “Apakah ada regulasi yang mampu menggiring semua air masuk ke dalam tanah. Lalu adakah sejengkal tanah untuk ditanami pohon. Regulasi itu yang saya minta kepada walikota dan SKPD. Saya berterimakasih kepada wali kota yang telah memutuskan hal yang luar biasa, regulasi ini perlu dibangun, Kota Kupang merupakan model di seluruh NTT,” tandasnya. (cn/*)
    Komentar

    Tampilkan

    No comments:

    Terkini