![]() |
Andre Kore (Tengah) didampingi beberapa orang Pengurus KONI NTT (Foto: Ian, 5/3/20) |
Kupang, Citra Nusa Online.Com - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur [Pemprov NTT] hingga saat ini belum mengalokasikan anggaran dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah [APBD] NTT TA 2020 untuk persiapan dan partisipasi sebanyak 84 orang atlet yang akan mewakili NTT di Pekan Olah Raga Nasional [PON] ke-XX di Provinsi Papua pada 20 Oktober 2020 mendatang. Pemusatan Latihan (Training Center/TC) terancam gagal atau tak dapat dilaksanakan.
Demikian dikatakan Ketua Komite Olah Raga Nasional Indonesia [KONI] NTT, Adre Kore, ST, MT yang dikonfirmasi wartawan terkait persiapan KONI NTT menghadapi PON ke XX tahun 2020 di Papua pada Kamis [5/3/2020] di Hotel Naka-Kupang.
“Hingga saat ini Pemprov NTT belum menganggarkan dana APBD untuk menghadapi PON XX di Papua. Padahal sesuai jadwal, pada Januari sampai Maret dilakukan desentralisasi latihan oleh masing-masing cabang olah raga (cabor). Mulai awal April 2020 akan dilakukan pemusatan latihan [training center/TC, red] hingga menjelang penyelenggaraan PON XX pada Oktober 2020. Jadi kalau tidak segera dialokasikan, yah Pemusatan Latihan tidak dapat dilaksanakan,” ungkap Andre Kore yang didamping pengurus KONI lainya.
Menurut Andre, pihaknya telah mengusulkan dana untuk menghadapi PON ke XX sejak tahun 2019. “Kami sudah presentasikan di depan Banggar DPRD NTT yang juga dihadiri Ketua DPRD NTT [saat itu, red], Anwar Puageno. Tetapi usulan kami belum diakomodir dalam APBD TA 2020. Persiapan teknis sudah dilakukan oleh cabang olah raga masing-masing tapi alokasi dananya belum ada hingga saat ini,” Ujarnya.
Mengenai kebutuhan anggaran bagi 84 orang atlet PON, lanjutnya, pihakya membutuhkan alokasi anggaran sekitar Rp 29 Milyar, termasuk bonus Rp 5 Milyar untuk para atlet. “Dana itu akan digunakan untuk membiayai persiapan para atlet dan keikutsertaan para atlet di PON XX,” Jelas Andre.
Karena itu, Andre berharap Gubernur NTT dan DPRD NTT dapat segera mengalokasikan anggaran untuk membiayai kegiatan PON tersebut. “Kalau dialokasikan melalui perubahan anggaran, akan terlambat. Mekanisme anggaran yang dapat dipakai saat ini adalah penggunaan anggaran mendahului perubahan anggaran,” Tandasnya.
Jika anggaran tersebut tidak segera dialokasikan, kata Andre, akan menggangu persiapan para atlet dalam menghadapi PON ke XX. “Bagaimana para atlet bisa konsentrasi latihan kalau honornya tidak ada. Yang pasti akan berdampak pada persiapan dan mental para atlet,” paparnya.
Mengenai target medali dalam PON ke XX, Andre mengatakan bahwa dari 10 cabor yang diikuti alet NTT, pihaknya menargetkan 10 medali emas yakni dari cabang cabor kempo 6 emas, tinju 2 emas, dan 2 emas dari silat. “Berdasarkan hasil kejurnas, menurut kami, target 10 emas itu sangat realistis,” tandasnya. (cn/tim)
No comments:
Post a Comment