• Jelajahi

    Copyright © Citra Nusa Online

    Iklan

    Iklan

    Virus Berbahaya : Wagub NTT Ajak Masyarakat Serius 'Perangi' Corona

    PT Mitratin Group
    Thursday, March 26, 2020, March 26, 2020 WIB Last Updated 2021-07-22T09:58:35Z
    Wagub NTT, Yoseph Nae Soi

    Kupang, Citra Nusa Online.Com - Wakil Gubernur NTT, Yoseph Nae Soi mengajak seluruh lapisan masyarakat NTT untuk bersama-sama secara serius ‘memerangi’ virus corona (covid-19) yang sangat berbahaya. Caranya, dengan meningkatkan kekebalan/imun tubuh, menghindari keramaian (social distancing), dan menjaga jarak dalam pertemuan antar pribadi (physical distancing).

    Ajakan tersebut disampaikan Nae Soi kepada wartawan di Rumah Jabatan (Rujab) Wakil Gubernur NTT, Rabu (25/3/20) siang. Menurutnya, virus corona yang sebelumnya dianggap sebagai virus biasa, namun ternyata dalam penyebaran dan perkembangannya sangat berbahaya dan telah menelan ribuan nyawa manusia di seluruh dunia.

    Karena itu, Nae Soi mengajak masyarakat NTT untuk bergotong royong memerangi virus corona. “Mari kita jaga kesehatan diri kita masing-masing dan menjaga keluarga kita. Mari kita bergotong royong menjaga lingkungan kita untuk memerangi corona yang pada awalnya kita anggap sebagai virus biasa tetapi ternyata sangat luar biasa berbahaya,” ujarnya.

    Untuk memerangi virus corona, Nae Soi menghimbau masyarakat untuk tetap tinggal di rumah. “Hindari keramaian, jaga jarak, jaga kebersihan, pola hidup sehat, banyak makan makanan bergizi dan banyak vitamin C. Dan jangan lupa, sesuai hasil penelitian dari UI dan ITB, bahwa kelor itu salah satu makanan yang bisa meningkatkan imunitas tubuh kita,” katanya.

    Ia berharap, masyarakat NTT dapat mengikuti petunjuk pemerintah dan para ahli seperti disebutkannya di atas. “Saya himbau masyarakat untuk memerangi virus yang sangat berbahaya dan ditakuti masyarakat ini dengan mengikuti petunjuk pemerintah dan para ahli karena obatnya sampai saat ini belum ada,” jelas Nae Soi.

    Pada kesempatan itu, Wagub Nae Soi mengklarifikasi tentang pernyataannya yang beredar di Media Sosial tentang virus corona. “Ada potongan video dan pemberitaan yang disebar di media sosial berisi pernyataan saya pada tanggal 3 Maret 2020 lalu. Dalam potongan video itu saya  mengatakan corona itu sebagai virus flu biasa.  Saat itu kita belum tahu seperti apa virus corona dan di Indonesia baru ada 2 ODP. Saya tidak tahu, mengapa baru diviralkan sekarang?” ujarnya.

    Tetapi sebenarnya, lanjut Nae Soi, pernyataannya tidak hanya seperti dalam potongan video yang beredar di media sosial karena ada video lengkapnya di Kompas TV. “Jadi kalau jaga kesehatan, jaga kebersihan,  pikiran juga bagus, dan jaga jarak, saya kira kita tidak diserang virus itu,” jelasnya.

    Menurut Nae Soi, dirinya tidak mengetahui secara detal tentang virus corona. “Para ahli yang bisa memberikan penjelasan tentang virus yang sangat berbahaya ini. Kemarin Bapak Presiden mengatakan virus ini sudah menyerang hingga 180-an negara di dunia. Padahal kita tahu pada 2/3 bulan lalu, virus ini baru menyerang Kota Wuhan di China tapi sekarang penyebarannya sudah mencapai lebih dari 180 negara,” katanya.

    Sesuai himbauan Presiden dan Keputusan Kapolri, kita harus bisa menahan diri untuk berkumpul atau tidak mengumpulkan massa. Kita harus di rumah. Di rumah pun kita harus jaga jarak, itilahnya social distancing (kita menjauhi dari orang-orang) tapi sekarang ini ada yang namanya physical distancing atau kita masing-masing jaga jarak 1 meter, atau 1 meter lebih lebih bagus.

    Mengenai kampanye Pilkada dan masa reses anggota DPR RI, DPRD provinsi dan kabupaten/kota, Nae Soi menghimbau agar dilakukan dapat ditunda untuk sementara. “Jangan mengadakan acara yang mengumpulkan massa yang signifikan. Siginifikan ini relatif tapi saya minta jangan. Saya juga menghimbau kepada masyarakat agar tidak mengadakan pesta,” tandasnya.

    Nae Soi memberikan apresiasi kepada pihak gereja dan tokoh-tokoh agama yang telah mengambil keputusan bahwa misa, kebaktian dan sholat dilakukan di rumah. “Dan kita sudah dilakukan itu. Ke gereja saja bisa kita tunda, masa pertemuan-pertemuan biasa tidak bisa ditunda?
    Politisi Partai Golkar ini meminta masyarakat untuk mengendalikan diri sehingga tidak melakukan kegiatan yang mengumpulkan massa.

    “Jangan sampai ada yang datang mari kita kumpul. Ini tidak apa-apa. Ini bukan soal tidak apa-apa tapi sangat berbahaya kalau berkumpul. Jadi harus jaga jarak sosial dan jaga jarak antar individu-individu,” tegas Nae Soi. (cn/tim)
    Komentar

    Tampilkan

    No comments:

    Terkini