• Jelajahi

    Copyright © Citra Nusa Online

    Iklan

    Iklan

    Menipo : ‘Surga’ Tersembunyi di Selatan Pulau Timor

    PT Mitratin Group
    Thursday, July 9, 2020, July 09, 2020 WIB Last Updated 2021-07-22T10:21:19Z
    Pulau Menipo di Kawasan TWA Menipo

    BELUM banyak wisatawan yang mengenal Taman Wisata Alam (TWA) Menipo, padahal kawasan ini memiliki pesona yang luar biasa. Sebagian wisatawan yang pernah sampai ke TWA Menipo berdecak kagum akan keindahannya. Bahkan ada yang menyebutnya sebagai ‘surga’ yang tersembunyi di selatan Pulau Timor.
    Di TWA Menipo terletak di Kecamatan Amarasi Timur, Kabupaten Kupang, NTT. Di kawasan ini anda akan disuguhkan pemandangan alam dan atraksi berbagai jenis fauna yang menakjubkan. Bahkan mungkin tak pernah anda lihat sebelumnya di kawasan lain. Di TWA ini anda bisa melihat buaya putih yang dimitoskan sebagai leluhur suku tertentu di Pulau Timor.
    Di sore hari anda akan disuguhkan pemandangan yang menakjubkan. Di sore hari, anda akan menyaksikan ribuan kelelawar yang mendiami hutan Pulau Menipo akan terbang keluar dari sarangnya untuk mencari makan di daratan Pulau Timor. Saat fajar tiba, ribuan kelelawar ini akan kembali ke peraduannya di Pulau Menipo.
    Ribuan Kelelawar di TWA Menipo
    Saya termasuk orang yang beruntung karena pernah menyaksikan beberapa kali atraksi ribuan kelelawar yang terbang rendah beberapa tahun lalu. Bahkan ada beberapa ekor kelelawar yang bentangan sayapnya sekitar 2 meter.
    Rusa Timor juga berkeliaran bebas di kawasan ini dan akan menjadi pengalaman yang sangat menarik bisa menyaksikan rusa liar di TWA ini. Anda juga akan dengan mudah melihat burung bangau putih berkaki panjang sedang mencari makan di sepanjang pantai di TWA ini.
    Kalau anda beruntung anda bisa menyaksikan burung kakak tua kecil berjambul kuning yang asyik bercanda ria di atas pohon cemara. Dan masih banyak lagi jenis burung yang bermukim di kawasan ini.
    Di sepanjang pantai kawasan ini, anda akan melihat bentangan hutan bakau yang tumbuh subur di atas endapan lumpur dari beberapa kali besar yang bermuara di selatan Pulau Timor. Anda juga bisa menjumpai kepiting yang sebesar piring nasi anda.
    Ikan muara, udang dan kerang di sekitar TWA Menipo menjadi sumber gizi bagi masyarakat sekitarnya. Tapi awas, di sepanjang pantai TWA Menipo banyak berkeliaran buaya muara.
    Ada juga ular Sanca Timor yang panjangnya hingga belasan meter yang berkeliaran di TWA ini. Bahkan ada ular yang memiliki bisa yang sangat mematikan masih hidup di kawasan ini. Jadi sebaiknya anda dipandu oleh Jagawana ini saat berkeliling di TWA Menipo.
    Sejarah TWA Menipo
    Dilihat dari sejarahnya, awalnya kawasan ini ditunjuk sebagai kawasan Suaka Margasatwa (SM) sesuai Surat Keputusan (SK) Menteri Pertanian Nomor: 749/Kpts/Um/12/1977 tanggal 30 Desember 1977 seluas 2000 Ha dan telah diubah dengan Surat Menteri Pertanian Nomor: 768/Kpts/Um/12/1978 tanggal 19 Desember 1978 luasnya menjadi 3000 Ha.
    Berdasarkan hasil penataan batas tahun 1989 luas kawasan SM. Menipo seluas 2.449,50 ha termasuk di dalamnya Pulau Manipo seluas 571,80 ha.
    Pada tanggal 28 Desember 1992 kawasan SM. Menipo diubah fungsi menjadi Kawasan Taman Wisata Alam Menipo berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor:1134/Kpts-II/1992 dengan luas 2.449,50 ha.
    Lokasi
    Taman Wisata Alam (TWA) Menipo berada pada wilayah administrasi Desa Enoraen Kecamatan Amarasi Timur Kabupaten Kupang. Secara geografis berada pada koordinat antara 10°07’ - 10°13’ LS dan 124°05’ - 124°13’ BT.  
    Batas administratif TWA Menipo adalah:
    ·      Sebelah timur: Desa Bena, Kawasan Taman Buru Bena;
    ·      Sebelah selatan: Laut Timor;
    ·      Sebelah Barat: Desa Pakubaun, Desa Oebesi; dan
    ·      Sebelah Utara: Desa Enoraen, Desa Pathau dan Desa Oemolo.
    Potensi Flora
    Potensi flora yang dimiliki cukup bervariasi karena tipe vegetasi hutan kering dan savana. Dominasi flora pada vegetasi tersebut berupa lontar (Borrassus flabelifer), asam (Tamarindus indica), kesambi (Schleichera oleosa), dan warn (Hibiscua tiliacius). Tipe vegetasi hutan pantai ditumbuhi cemara laut (Casuarina equisetifolia) dan tipe vegetasi hutan payau didominasi oleh jenis Rhizophora mucronata, Rhizophora Stylosa, Ceripos tagal, Bruguiera conyugata dan Bruguiera exaristata.

    Potensi Fauna
    Potensi jenis satwa liar yang terdapat di daratan Taman Wisata Alam ini antaranya adalah rusa timor (Cervus timorensis), kera (Macaca fascicularis), babi hutan (Sus vitatus), biawak (Varanus salvator), dan ular sanca timor (Phyton timorensis).
    Rusa Timor di TWA Menipo
    Ada pula berbagai jenis burung, seperti  burung camar (Sterna sp), burung perkici (Tricholosus haematodus), burung kakatua putih kecil jambul kuning (Cacatua sulphurea), Elang laut (Haliaretus leucogaster), raja udang (Halcyon sp), pecuk ular (An­hinga melanogaster), burung gelatik (Pada orizyphora), bangau putih (Egretta sacra), burung perkutut (Geopelia striata), bangau hitam (Ciconia episcopus), dan burung koakiu (Philemon inornatus). 
    Selain itu, terdapat pula aneka jenis fauna perairan dan laut seperti buaya muara (Crocodiles porsus), penyu belimbing (Dermocheyis coriacea), penyu tempayan (Caretta caretta)dan penyu sisik (Eretmochelys imbricata).
    Kegiatan pengamatan satwa prioritas juga dilakukan di kawasan TWA Menipo berupa inventarisasi Burung Kakak Tua Kecil Jambul Kuning. Selain itu, juga dilakukan pengamatan Rusa Timor (Rusa timorensis). Keberadaan rusa ini memberikan tambahan daya tarik wisata yang akan menarik wisatawan datang ke TWA Menipo. Rusa ini merupakan rusa alam yang beraktifitas di pulau ini.
    Potensi Wisata Alam dan Jasa Lingkungan
    Dari kawasan ini, kita dapat menikmati indahnya panorama alam berupa hamparan laut lepas di pantai selatan. Dan pada malam hari dalam keadaaan cauaca yang cerah dan laut tenang akan terlihat kelap-kelip cahaya lampu dari tepi pantai utara Benua Australia.
    Selain dapat menikmati alam, para pengunjung bisa memanfaatkan obyek wisata ini untuk kegiatan memotret. TWA ini memiliki pantai pasir putih yang indah, dan landai. Gelombang laut yang sanggat tinggi untuk olah raga selancar ombak.
    Di samping itu, pandangan dapat melihat langsung Laut Timor menambah indahnya panorama alam untuk kegiatan wisata. Keindahan pantai ini didukung oleh terbentuknya pantai yang dangkal sebagai konsekuensi adanya hubungan dekat dengan daratan Pulau Timor yang diperbaharui oleh pendangkalan laut. Konon proses ini telah terbentuk ratusan tahun lalu sebagai akibat dari perembesan ombak laut yang besar.
    Kawasan ini juga memiliki padang savanna. Secara ekologis padang savana disini merupakan turunan dari ekosistem dataran rendah dimana vegetasinya berubah karena sering terjadinya kebakaran dan penebangan pohon. Di padang ini kita bisa menyaksikan rusa timor yang sedang mencari makan dan bermain. Pengunjung bisa memanfaatkan obyek wisata untuk bird watching, olah raga lintas alam, berkemah dan memotret.
    Kakatua Jambul Kuning di Menipo
    Tidak hanya itu, di tengah kawasan TWA Menipo ini juga terdapat sumber mata air tawar yang bisa digunakan sebagai sumber air bersih untuk mandi dan keperluan air minum selama berada di Pulau Menipo.

    Aksesibiltas
    Aksesibilitas menuju kawasan Taman Wisata Menipo dapat dilakukan dengan menggunakan kendaraan darat melewati 3 (tiga) jalur, yakni :
    ·         Kupang – Oesao – Oekabiti – Ponain – Tesbatan – Bikoen –Taman Wisata, sekitar 119 ki­lometer dengan waktu tempuh sekitar empat jam.
    ·         Kupang – Oesao – Camplong – Takari – Batuputih – Panite – Bikoen – Taman Wisata, 124 kilometer dengan waktu tem­puh sekitar tiga jam dan empat puluh lima menit.
    ·         Kupang – Camplong – Silu – Seki – Oemolo – Enoraen – Taman Wisata, 120 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 4 jam.

    Kondisi Fisik Kawasan
    Potensi Fisik yang dimilik TWA Menipo berupa topografi, tanah dan iklim. Masing-masing potensi meyebabkan keberagaman vegetasi yang hidup di dalam TWA Menipo. Secara topografi TWA Menipo memiliki kontur yang datar dengan ketinggian maksimal 40 mdpl. Kelerengan berkisar antara 0 – 8 %. Adapun jenis tanah yang ada di wilayah tersebut adalah Aluvial dan Kambisol eutrik.
    Iklim adalah keadaan rata-rata udara yang ada pada suatu daerah dalam waktu yang relatif lama. Iklim merupakan fenomena alam yang dapat mempengaruhi lingkungan geofisik, kehidupan dan manusia.
    Perubahan lingkungan geofisik akan mengakibatkan berubahnya tatanan kehidupan bagi manusia. Kabupaten Kupang umumnya beriklim tropis dan kering yang juga cenderung dipengaruhi oleh angin dan dikategorikan sebagai daerah semi arid karena curah hujan yang relatif rendah dan keadaan vegetasi yang didominasi savana dan stepa. 
    Iklim di Kabupaten Kupang termasuk iklim kering (semi arid) dengan tingkat  kelembaban udara yang rendah. Curah hujan rata-rata di daerah ini selama 10 tahun terakhir dari stasiun Panite  adalah 185,33 mm/tahun dan stasiun Oebelo  191,875 mm/tahun dengan hari hujan rata-rata sebanyak 95 hari.  Musim hujan terjadi pada awal bulan Desember dan berlangsung hingga bulan maret, dengan puncak musim hujan pada bulan Januari dan Februari. 

    Kondisi Sosial Ekonomi Budaya
    Taman Wisata Alam Menipo memiliki dua buah desa penyangga yang berbatasan langsung dengan kawasan. Masyarakat kedua desa tersebut sering beraktifitas disekitar kawasan TWA Menipo sehingga perlu diketahui kondisi sosial, ekonomi dan budayanya. Berikut ini kondisi sosial ekonomi dan budaya dari kedua desa tersebut.
    Sejarah Desa Enoraen
    Desa Enoraen memiliki luas desa 16,92 kmkondisi topografi desanya lembah dan landai. Batas wilayah sebelah barat berbatasan dengan Desa Pakubaun sebelah timur berbatasan dengan Desa Bena sebelah utara berbatasan dengan Desa Oemolo dan sebelah selatan berbatasan dengan Kawasan TWA Menipo. Pusat pemerintahan Desa Enoraen berada di Bikoen.
    Jarak desa ke Kabupaten Kupang sejauh 29 km. Kepadatan penduduk 78 km/jiwa. Jumlah Dusun di Enoraen sejumlah 5 dusun Penduduk asli Desa Enoraen merupakan Suku Timor Amarasi bahasa sehari-hari yang digunakan adalah Bahasa Timor bercampur dengan Bahasa Indonesia.
    Demografi Desa Enoraen
    Jumlah penduduk Enoraen adalah 1488 terdiri dari 762 penduduk laki-laki dan 726 penduduk perempuan. Berdasarkan jenis pekerjaan jumlah penduduk terbanyak bermata pencaharian sebagai petani 793 orang, pedagang sebanyak 26 orang, PNS sebanyak 22 orang, tenaga pendidik 18 orang, nelayan 6 orang, tenaga medis 1 orang dan pensiunan 2 orang.
    Berdasarkan tingkat pendidikan penduduk desa ini paling banyak berijazah Sekolah Dasar (SD) sebanyak 842 orang, tidak tamat SD 209 orang, lulusan SMP sebanyak 156 orang, lulusan SMA sebanyak 132 orang dan lulusan perguruan tinggi sebanyak 20 orang.
    Sarana Prasarana Desa Enoraen
    Desa Enoraen memiliki sarana prasarana dalam menjalankan roda pemerintahan maupun perekonomiannya. Sarana pendidikan yang dimiliki berupa 3 buah gedung SD, 1 buah gedung SMP dan 1 buah gedung SMA. Sarana perekonomian berupa 1 buah koperasi dan 26 kios. Sarana lembaga masyarakat pendukung roda pemerintahan desa berupa 1 buah BPD, 1 buah LPM, 5 buah lembaga keagamaan, 9 kelompok tani dan 1 koperasi.
    Fasilitas kesehatan di desa ini berupa 1 buah balai pengobatan dan 3 buah posyandu. Sarana perhubungan desa ini memiliki jalan aspal sepanjang 16 km dan jalan tanah 4 km. Sarana peribadatan yang ada di desa ini adalah 3 buah gereja dan 2 buah kapela. Sarana olah raga berupa lapangan bola 1 buah dan 1 buah bola volley.
    Masyarakat Desa Enoraen
    Sebagian besar masyarakat Enoraen bermata pencaharian sebagai petani. Penduduknya memiliki sistem dan struktur masyarakat yang homogen, yaitu merupakan penduduk asli dan turun temurun lahir, tinggal, dan bekerja di desa tempat tinggal mereka. Oleh karena itu, hubungan kekerabatan antar penduduk sangat kental terjalin.
    Selain peran serta masyarakat dalam pembangunan desa, semangat kegotong-royongan masyarakat Desa Enoraen juga ada dalam berbagai kegiatan. Kegiatan kegotong-royongan tersebut antara lain adanya kegiatan gotong-royong dalam pembukaan lahan dan tanam, gotong-royong dalam memotong, mengangkut dan memasang kayu untuk rumah serta gotong-royong dalam menggali dan meratakan tanah.
    Kearifan lokal Desa Enoraen
    Keraifan lokal masyarakat Enoraen terhadap keberadaaan hutan adanya larangan penebangan mangrove dan berkomitmen menjaga dan memelihara serta melestaraikan hutan yang ada di wilayah Enoraen.
    Sejarah Desa Pakubaun
    Desa Pakubaun memiliki luas desa 92,27 kmdengan kondisi topografi lembah dan landai. Batas wilayah sebelah barat berbatasan dengan Desa Buraen sebelah timur berbatasan dengan Kawasan TWA Menipo sebelah utara berbatasan dengan Oebesi dan sebelah selatan berbatasan dengan Laut Timor.
    Ibukota Desa Pakubaun berada di Noehaen. Jarak desa Pakubaun ke Kabupaten Kupang sejauh 27 km. Kepadatan penduduk 27 km/jiwa. Jumlah dusun di Pakubaun berjumlah 4 dusun. Penduduk asli Desa Pakubaun merupakan Suku Noehaen bahasa sehari-hari yang digunakan adalah Bahasa Timor bercampur dengan Bahasa Indonesia.
    Demografi Desa Pakubaun
    Jumlah penduduk Pakubaun adalah 2466 terdiri dari 1310 penduduk laki-laki dan 1156 penduduk perempuan. Berdasarkan jenis pekerjaan jumlah penduduk terbanyak bermata pencaharian sebagai petani 1403 orang, pedagang sebanyak 16 orang, PNS sebanyak 28 orang, tenaga pendidik 10 orang, nelayan 26 orang, tenaga medis 1 orang dan pensiunan 2 orang.
    Berdasarkan tingkat pendidikan penduduk desa ini paling banyak berijazah Sekolah Dasar (SD) sebanyak 900 orang, tidak tamat SD 50 orang, lulusan SMP sebanyak 250 orang, lulusan SMA sebanyak 150 orang dan lulusan perguruan tinggi sebanyak 50 orang.
    Masyarakat Desa Pakubaun
    Sebagian besar masyarakat Pakubaun bermata pencaharian sebagai petani. Penduduknya memiliki sistem dan struktur masyarakat yang homogen, yaitu merupakan penduduk asli dan turun temurun lahir, tinggal, dan bekerja di desa tempat tinggal mereka. Oleh karena itu, hubungan kekerabatan antar penduduk sangat kental terjalin.
    Selain peran serta masyarakat dalam pembangunan desa, semangat kegotong-royongan masyarakat Desa Pakubaun juga ada dalam berbagai kegiatan. Kegiatan kegotong-royongan tersebut antara lain adanya kegiatan gotong-royong dalam pembukaan lahan dan tanam, gotong-royong dalam memotong, mengangkut dan memasang kayu untuk rumah serta gotong-royong dalam menggali dan meratakan tanah.
    Kearifan Lokal Desa Pakubaun
    Kearifan lokal masyarakat Pakubaun terhadap keberadaaan hutan adalah adanya larangan penebangan mangrove larangan perusakan terumbu karang dan senatiasa menjaga kelestarian lingkungan.
    Menipo Dibuka Untuk Umum
    Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTT, Marius Jelamu yang ditemui beberapa waktu lalu di Kupang, menjelaskan, TWA Menipo merupakan salah satu destinasi wisata yang akan dibuka di masa New Normal saat ini. “Taman wisata ini sungguh indah, seperti surganya Pulau Timor. Hampir semua satwa asli Pulau Timor dapat kita jumpai di TWA yang terletak di Kabupaten Kupang ini,” ungkapnya.
    Menurutnya, selain TWA Menipo, pemerintah juga akan membuka beberapa TWA dan Taman Nasional, seperti Kawasan Taman Nasional Kelimutu dan Taman Nasional Komodo untuk masyarakat di masa New Normal ini. “Tentunya dengan tetap menerapkan social distancing dan physical distancing. Jadi tetap melaksanakan protokoler covid dan dibatasi jumlah pengunjungnya,” ujar Marius.
    Dengan dibuka kembalinya 2 TWA dan 3 Taman Nasional di NTT, Marius berharap masyarakat dapat memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mengunjungi daerah wisata alam yang sehat dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan. “Yang belum menikmati keindahan TWA Menipo dapat memanfaatkan kesempatan ini. Jaraknya hanya sekitar 100 km dari Kota Kupang,” ajaknya.
    Belum lama ini, lanjut Marius, Gubernur NTT, Viktor Laiskodat telah tiba di TWA Menipo dan menyaksikan langsung keindahan alam dan melihat dari dekat berbagai jenis satwa liar serta berbagai jenis flora endemik Pulau Timor di TWA itu. “Pak Gub sudah sampai di TWA Menipo. Dan ini akan menjadi salah satu destinasi wisata yang didatangi para wisatawan di masa yang akan datang karena TWA ini unik dan indah,” ujarnya.
    Ia berharap, dengan kembali dibukanya TWA Menipo akan menyedot para wisatawan, khususnya wisatawan domestik. “Pemprov NTT akan bekerjasama dengan pihak BBKSDA untuk menata dan mempromosikan TWA Menipo agar dapat menjadi salah satu destinasi utama di daratan Timor,” tandas Marius. (cn/adv/bbksda/ian)
    Komentar

    Tampilkan

    No comments:

    Terkini