Kupang, Citra Nusa Online.Com - Pemerintah Kota Kupang berusaha untuk mengatasi masalah kekurangan ketersediaan air bersih dengan menggandeng para pemilik sumur bor di Kota Kupang. Hal itu menjadi salah satu solusi untuk memastikan ketersediaan pemenuhan air bersih bagi warga Kota Kupang.
Walikota Kupang, Dr. Jefirstson R. Riwu Kore, MM, MH, bersama Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bening Lontar, Jhoni Ottemoesoe serta para pejabat di lingkup Pemkot Kupang mengunjungi sejumlah pemilik sumur bor di Kelurahan Oesapa Selatan dan Kelurahan Penfui, selasa (11/8). Kerja sama dengan para pemilik sumur bor merupakan salah satu cara yang ditempuh oleh Pemerintah Kota Kupang untuk mengatasi kekurangan air baku bagi warga Kota Kupang.
Walikota Kupang dan rombongan melihat titik sumur bor milik Marten Luther Tella di Kelurahan Oesapa Selatan. Sumur bor dengan kekuatan 10 liter per detik tersebut diharapkan dapat menjangkau seribu pelanggan di Oesapa Selatan dan sekitarnya, Oleh sebab itu tindaklanjut yang akan dilakukan PDAM adalah memperluas jaringan ke sejumlah rumah warga.
Direktur PDAM Kota Kupang, Jhoni Ottemusu menjelaskan bahwa kerja sama yang dibangun tersebut semata-mata untuk pemenuhan kebutuhan air bersih bagi masyarakat Kota Kupang. Diuraikan, untuk sementara sumur bor yang ada sudah mulai beroperasi dan melayani sekitar 300 pelanggan di Kelurahan Oesapa Selatan.
"Untuk sementara belum kita masukan airnya ke reservoir, nanti sudah dibuat permanen untuk jangka panjang baru airnya dimasukan ke reservoir, nanti 34 kubik naik ke atas baru diairi ke jaringan dengan kekuatan 10 liter per detik, semoga bisa menjangkau 1.000 kepala keluarga, nanti kami ganti mesin pompa dan listriknya juga karena yang ini kecepatannya hanya dua liter per detik,” ujar Jhoni yang juga mantan Dirut PDAM Kabupaten Kupang ini.
Walikota Kupang dan rombongan juga mengunjungi sumur bor milik Pak Boni yang berkapasitas 8 liter per detik dan dapat dipompa 24 jam. Pak Boni juga sedang melakukan pengeboran tambahan satu sumur untuk suplai air dalam rangka kerja sama tersebut.
Dari sumur bor Pak Boni, Walikota Kupang dan Dirut PDAM mengunjungi titik sumur bor di Gereja Marturia Oesapa Selatan. Ketua Majelis Jemaat GMIT Marturia, Pdt. Elianor V. Manu-Nale mengatakan bahwa sumur bor tersebut selain dipakai untuk kebutuhan gereja juga dipakai untuk melayani 18 KK dissekitar gereja. Sementara Ottemusu memperkirakan, sumur bor di GMIT Marturia dengan kekuatan 8 liter per detik tersebut dapat menjangkau 400-500 rumah warga.
Lokasi ke 4 yang dikunjungi Walikota Kupang dan rombongan adalah sumur bor milik Alo Tao di Kelurahan Penfui, Kecamatan Maulafa. Menurut Alo, sejak dahulu dirinya sudah berniat membantu masyarakat namun baru saat ini dirinya dihubungi oleh PDAM.
Ia mengapresiasi PDAM dan Pemkot Kupang dengan terobosan baru tersebut. “Air di sini tidak pernah surut sekalipun dipompa terus-menerus, bahkan bisa dipompa 1 juta liter per hari. "Karena sekarang yang di drop setiap hari itu sampai dengan 600 ribu liter per hari. Di musim panas juga tidak habis, air bawah tanah ini semacam ada danau di bawah jadi tidak bisa kering. Jalur ini tembusnya sampai lokasi pohon duri Oesapa, genangan seperti danau divbawah,” jelas Alo.
Sementara itu, Walikota Kupang mengharapkan agar semua masyarakat dapat terlibat mendukung pemerintah dalam setiap aspek pembangunan Kota Kupang, terutama dalam rangka pemenuhan air bersih. “Paradigma yang baru kini masyarakat sebagai pelaku pembangunan. Pemerintah dan masyarakat bersinergi menemukan solusi dalam pemenuhan kebutuhan semua orang. Sumur bor inikan ada banyak nanti kita satukan dalam reservoar yang akan dibangun di sekitar sumur bor, kumpul sedikit-sedikit kan jadi banyak”, kata mantan anggota komisi X DPR RI ini.
Seperti diberitakan, berbagai terobosan dilakukan di masa kepemimpinan Dr. Jefirstson R. Riwu Kore, M.M., M.H., dan dr. Hermanus Man, salah satunya memperjuangkan anggaran dari pemerintah pusat. Hasilnya telah dijawab dengan pembangunan SPAM Kali Dendeng tahun ini, proyek ini dikerjakan selama 15 bulan, mulai tahun 2020 dan akan selesai pada 2021 dengan anggaran sebesar Rp 189 milyar rupiah. (cn/hms)
No comments:
Post a Comment