Seba, Citra Nusa Online.Com – Alat Peraga Kampanye (APK), berupa baliho milik pasangan bakal calon (Balon) bupati dan wakil bupati Sabu Raijua (Sarai) yang dipasang di Jalan Trans Seba-Bolou, tepat di depan rumah pribadi milik Bupati Sarai, Nikodemus Rihi Heke sengaja dirusak oleh orang tak dikenal, sehari setelah dipasang.
Demikian dikatakan Ketua Tim Pemenangan paket Ori- Tobi atau pasangan IE RAI, Intho Djami, kepada tim media ini, Kamis (10/9/20).
“Kemarin siang baru dipasang tim keluarga di lokasi itu, tapi hari ini sudah rusak,” kata Intho Djami.
Menanggapi tindakan pengrusakan baliho Paket IE-HARI tersebut, Intho yang juga Anggota DPRD Sabu-Raijua ini meminta para pendukung dan tim keluarga untuk tenang. “Saya sudah minta pendukung dan tim keluarga untuk tenang,” ujarnya.
Intho menghimbau para pendukung, simpatisan dan tim keluarga untuk tidak perlu terprovokasi. “Memang mereka sempat marah setelah mendapat laporan bahwa baliho IE-HARI dirusak. Tapi kami minta mereka agar tetap tenang. Apalagi membalas perbuatan orang-orang yang tak bertanggungjawab tersebut,” harapnya.
Dirinya juga telah meminta agar para simpatisan, pendukung dan tim keluarga paket IE RAI untuk terus bekerja. “Saya sudah minta tim kita agar jangan terkecoh dan terpancing, tapi kita harus tetap fokus kerja, kerja dan kerja untuk memenangkan hati rakyat untuk IE RAI dan Sabu-Raijua yang kita cintai dan banggakan,” tandas Intho.
Dengan terus bekerja, lanjut Intho, maka harapan untuk perubahan Sabu-Raijua dapat terwujud melalui paket IE RAI. “Dengan kemenangan Paket IE-HARI maka perubahan menuju Sabu-Raijua yang lebih maju dan sejahtera akan terwujud,” jelasnya.
Hal senada juga disampaikan tim pemenangan paket IE- RAI lainnya, Frans Djara Liwe. Ia meminta para pendukung untuk tetap tenang dan fokus kerja menangkan hati masyarakat.
“Itu hal biasa, mereka boleh rusaki artibut paket IE-RAI, tapi mereka tidak bisa rusaki rasa cinta masyarakat kepada paket IE-RAI,” ujarnya optimis.
Walaupun baliho yang dipasang dirusak, tapi pihaknya tidak akan bosan atau kapok untuk kembali memasang di tempat yang sama. “Hari ini mereka rusaki satu, hari ini juga kita pasang lagi 5 baliho di tempat yang sama. Besok dirusak lagi, kita pasang 10 baliho lagi. Biar mereka puas merusak baliho-baliho itu,” ujar Frans sambil tersenyum sinis. (cn/tim)
No comments:
Post a Comment