Kupang, Citra Nusa Online. Com - Gubernur Nusa
Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) membeberkan sejumlah capaian
kinerja program strategis Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi NTT selama kurang
lebih 3 (tiga) tahun kepemimpinannya sejak tahun 2018. Diantaranya adalah capaian
di bidang Kelautan dan Perikanan, yakni budidaya ikan Kerapu dan Kakap Putih, budidaya
Rumput Laut dan pengembangan tambak garam.
Hal
ini disampaikan Gubernur NTT, VBL dalam pidato tertulis yang diterima tim media
ini dari Biro Humas Setda Provinsi NTT pada Selasa (28/12/2021) berkaitan
dengan Peringatan Hari Ulang Tahun(HUT) Provinsi NTT ke-63 yang mengusung tema:
“Dengan Bekerja Keras dan Cerdas, Kita Wujudkan NTT Tangguh, NTT Tumbuh Menuju
NTT Bangkit, NTT Sejahtera.”
“Pembangunan
sektor Perikanan dan Kelautan. Sejak 2018 telah dikembangkan budidaya ikan
kakap putih dan kerapu di Kawasan Mulut Seribu-Rote Ndao untuk mendukung
pengembangan pariwisata di daerah tersebut, melalui penyediaan 3 unit keramba
dengan jumlah benih ikan yang ditebar sebanyak 9.000 ekor serta 1 unit
rumah jaga dan 1 unit bagan kelong,” ujarnya.
Selain
di Rote Ndao, budidaya perikanan juga dilaksanakan di Labuan Kelambu, Kabupaten
Ngada. “Pada awal Tahun 2020 telah ditebar 1 juta ekor benih kerapu untuk
pemberdayaan masyarakat yang berada di wilayah perbatasan antara Kabupaten
Ngada dengan Kabupaten Manggarai Timur,” katanya.
Guna
menunjang budidaya perikanan di kedua lokasi tersebut, Gubernur VBL berharap masing-masing
Pemerintah Kabupaten memberdayakan BUMD, BUMDes maupun koperasi untuk
memproduksi pakan ikan sendiri dengan memanfaatkan potensi setempat dengan pola
padat karya.
Selain
2 (dua) lokasi tersebut, lanjut Gubernur VBL, telah dilakukan pilot project
budidaya kerapu di Pulau Semau dengan 9 (Sembilan) Unit Keramba Jaring Apung
Bulat. “Sampai dengan saat ini telah dilakukan 2 (dua) kali panen dengan total
2 (dua) ton ikan kerapu hidup yang telah di ekspor ke Hongkong,” katanya.
Sementara
itu, jelas putera asal pulau Semua itu, Pemprov NTT masih terus mengembangkan
budidaya rumput laut sebagai salah satu komoditi andalan dari sektor kalautan
yang menjanjikan.
Ia
merincikan, dari potensi pengembangan rumput laut seluas 53.000 hektar, saat
ini baru dimanfaatkan 11.000 hektar dengan produksi rumput laut pada tahun 2019
sebanyak 1.645.925 ton basah dan meningkat pada tahun 2020 menjadi 2.003.478
ton basah atau terjadi peningkatan produksi sebanyak 357.553 ton basah. Untuk
meningkatkan produksi, pada tahun 2021, Pemerintah telah memberikan bantuan
hibah peralatan dan bibit rumput laut kepada 1.338 pembudidaya.
“Potensi
lainnya yang memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan adalah produksi
garam. Cuaca, kualitas air laut dan lahan di NTT sangat mendukung untuk
menghasilkan garam berkualitas tinggi dengan kadar NaCl mencapai 96 persen
sebagai garam industri. Salah satu lahan garam yang kita miliki, yakni di
Kabupaten Kupang dengan luas kurang lebih 900 hektar yang telah beroperasi
sejak Agustus 2019 dengan kapsitas 150 ton/hektar,” rincinya.
Gubernur
NTT VBL, berharap agar kabupaten lainnya yang memiliki potensi lahan garam
untuk segera mengoptimalkan pemanfaatan lahan yang ada dengan memberdayakan
masyarakat sekitar, sehingga produksi garam NTT dapat memberikan kontribusi
yang berarti dalam menyokong pemenuhan kebutuhan garam nasional sekaligus
meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.
Selain
di bidang Kelautan dan Perikanan Gubernur VBL juga membeberkan capaian di
bidang lainnya, yakni dari pembangunan infrastruktur, pengembangan kelor,
peternakan, pariwisata, pengelolaan aset daerah, Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS)
hingga peningkatan kapasitas Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Pertama,
Program mega infrastruktur. Sampai dengan bulan Desember tahun 2021, dari 906
km jalan provinsi yang rusak berat dan ringan, dengan memanfaatkan sumber
pembiayaan dari Pinjaman Bank NTT dan PT. SMI, serta Dana Alokasi
Umum, Dana Alokasi Khusus, Program Hibah Jalan Daerah, telah dikerjakan jalan
provinsi sepanjang 365,03 km di tahun 2020 dan 518,62 km pada tahun 2021,
sehingga hanya tersisa 22,35 km yang akan dituntaskan pada tahun 2022. Itu
berarti, pembangunan infrastruktur jalan provinsi sepanjang 906 km akan selesai
dibangun pada tahun 2022,” tulisnya.
Kedua,
kata VBL, pengembangan kelor sebagai komoditi unggulan daerah telah memberi
manfaatnya bagi masyarakat dan dunia usaha. Dalam budidaya, pengolahan dan
pemasaran kelor, pemerintah bekerjasama dan memfasilitasi usaha bisnis kelor
melalui perijinan dan sertifikasi, membantu promosi dan pemasaran berbagai
produk kelor, antara lain dari perusahan Dapur Kelor di Kota Kupang, Graha
Kelor di Kabupaten Kupang, Bangkit Bersama di Kabupaten Kupang, Hawila Moringa
di Kabupaten Kupang, Maspete Organis di Kabupaten Malaka, KWT Melati di
Kabupaten TTU,dan La Moringa di Kota Kupang.
“Ketiga,
dalam pembangunan peternakan, Pemerintah NTT mempelopori pengembangan sapi
Wagyu untuk menghasilkan daging premium melalui teknologi inseminasi buatan
(IB) yang kini telah menghasilkan 72 ekor pada tahun 2021 dan pembukaan Rens
Sapi Wagyu di Desa Kabaru, Kabupaten Sumba Timur sebagai pusat pembibitan dan
pengembangan sapi wagyu. Saat ini pembangunan sementara berlangsung berupa
penataan ulang lokasi pemeliharaan dan penanaman hijauan pakan ternak (HPT)
serta renovasi pembangunan kandang,” paparnya.
Terkait
program tersebut, tulisnya lebih lanjut, pada tahun 2022 akan dibangun
reservoar untuk pemenuhan kebutuhan air bagi tanaman pakan maupun untuk
konsumsi 100 indukan sapi wagyu yang akan dikembangkan di kawasan tersebut.
“Untuk
peternakan Ayam, Pemerintah Provinsi NTT melalui Dinas Peternakan Provinsi NTT
telah memfasilitasi dalam bentuk pembinaan dan pendampingan perusahaan ayam di
Kabupaten Belu dan Kabupaten TTU, yang memiliki potensi untuk disertifikasi
sebagai Kompartemen bebas AI (Avian Influenza), sehingga pada 17 Desember 2021,
untuk pertama kalinya terdapat dua perusahaan lokal peternak ayam di NTT yang
mendapatkan sertifikasi Kompartemen bebas AI oleh Kementerian Pertanian
Republik Indonesia sehingga bisa melakukan ekspor produk unggas ke Republik
Demokratik Timor Leste (RDTL),” jelasnya.
Keempat,
Menurut VBL, dalam rangka penertiban pengelolaan aset, Pemerintah Provinsi NTT
melakukan kerjasama dengan Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Timur untuk
melaksanakan kegiatan penertiban, pemulihan dan penyelesaian masalah hukum
barang milik daerah.
“Penertiban
aset ini untuk mewujudkan tertib administrasi, dan memberikan jaminan kepastian
dan perlindungan hukum terhadap barang milik daerah agar dapat dimanfaatkan
sebesar-besarnya bagi kesejahteraan rakyat. Hasilnya, telah ditertibkan 94 unit
kendaraan roda empat dan selanjutnya di lakukan pelelangan oleh Badan Pendapatan
dan Aset Daerah NTT melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang,
Kementrian Keuangan Republik Indonesia.
Kelima,
sebut VBL, untuk mewujudkan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata super
prioritas, maka telah dilakukan kerjasama dalam bentuk nota kesepahaman
antara Pemerintah Provinsi NTT dengan Direktorat Jenderal Konservasi
Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat tata kelola fungsi kawasan konservasi
sumber daya alam hayati dan ekosistemnya secara berkelanjutan di Taman Nasional
Komodo. Hal ini menunjukan keseriusan Pemerintah Provinsi NTT untuk terus
mendorong sektor pariwisata sebagai penggerak utama perekonomian.
Keenam,
lanjutnya, pembangunan sektor Perikanan dan Kelautan. Sejak 2018 telah
dikembangkan budidaya ikan kakap putih dan kerapu di Kawasan Mulut Seribu-Rote
Ndao untuk mendukung pengembangan pariwisata di daerah tersebut, melalui
penyediaan 3 unit keramba dengan jumlah benih ikan yang ditebar sebanyak
9.000 ekor serta 1 unit rumah jaga dan 1 unit bagan kelong.
Ketujuh,
pembangunan sektor pertanian dan ketahanan pangan. Sejak tahun 2019,
Pemerintah Provinsi NTT telah meluncurkan Program Tanam Jagung Panen Sapi
atau TJPS. Pada musim tanam Oktober-Maret 2019/2020 program ini
dilaksanakan pada 7 (tujuh) kabupaten, yaitu Kabupaten Kupang, TTS, TTU, Belu,
Malaka, Sumba Timur dan Sumba Barat Daya dengan target 2.400 hektar dan
realisasi tanamnya seluas 2.310,53 hektar dengan produksinya mencapai
9.538,90 ton.
Sedangkan
pada musim tanam April-September 2020 dilaksanakan pada 16 kabupaten, antara
lain, Kabupaten Kupang, TTU, TTS, Belu, Malaka, Sumba Timur, Sumba Barat Daya,
Rote Ndao, Flores Timur, Ende, Ngada, Manggarai, Manggarai Timur, Manggarai
Barat, Sumba Tengah dan Sumba Barat dengan luasan lahan terverifikasi 5.210
hektar, realisasi tanam seluas 1.732 hektar dengan realisasi panen seluas
1.109,16 hektar dengan produksi mencapai 2.258,18 ton.
Menurutnya,
untuk tahun 2021, pada musim tanam Oktober-Maret 2021 sudah dilaksanakan di 16
kabupaten, yakni Kabupaten Kupang, TTU, TTS, Belu, Malaka, Sumba Timur, Sumba
Barat Daya, Rote Ndao, Flores Timur, Ende, Ngada, Manggarai, Manggarai Timur,
Manggarai Barat, Sumba Tengah dan Sumba Barat dengan luasan lahan terverifikasi
seluas 8.183 hektar, realisasi tanamnya seluas 8.098,5 hektar dengan jumlah
realisasi panen seluas 4.947 hektar dan produksi mencapai 15.117 ton.
“Kedelapan,
peningkatan sumber daya manusia dan kesejahteraan Aparatur Sipil Negara (ASN).
Salah satu komponen strategis dalam reformasi birokrasi adalah peningkatam mutu
dan profesionalitas ASN untuk mewujudkan birokrasi berkelas dunia tahun 2024,”
tandasnya.
Gubernur
NTT itu juga memaparkan, bahwa pada tahun 2021 ini telah diresmikan pemanfaatan
Assessment Center dan Computer Assisted Test (CAT). Berdasarkan
hasil kerja inovatif dan efektivitas kinerja yang dicapai, maka Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi NTT memperoleh peringkat kedua Nasional BKN
Award 2021 kategori komitmen pengawasan dan pengendalian lingkup Pemerintah
Provinsi Tipe A. Badan Kepegawaian Daerah Provinsi NTT terus melaksanakan
reformasi di bidang kepegawaian, antara lain dengan melaksanakan evaluasi
jabatan, implementasi standar kompetensi jabatan, dan membangun aplikasi sistem
informasi kepegawaian.
“Dalam
rangka mendorong peningkatan kinerja dan profesionalitas ASN, Pemerintah
Provinsi NTT menyediakan insentif untuk meningkatkan kesejahteraan
ASN melalui kebijakan tunjangan perbaikan penghasilan (TPP),” tegasnya.
Selanjutnya,
katanya, di Tahun 2021 ini juga, seluruh Perangkat Daerah Lingkup Pemerintah
Provinsi NTT dan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) serta Dewan
Kerajinan Daerah (Dekranasda) Provinsi NTT telah menerima dan menerapkan ISO
9001-2015 yang difasilitasi oleh Inspektorat Daerah Provinsi NTT dan Biro
Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi NTT.
Selain
itu juga, lanjutnya, Pemerintah Provinsi NTT di tahun 2021 melaunching
Birokrasi Go Digital di NTT dengan Aplikasi INISA di NTT hasil kerjasama Pemerintah
Provinsi NTT bersama Bank NTT dan PT. Digital Pemerintahan Indonesia.
“Akhirnya,
dalam momentum perayaan Hari Ulang Tahun ke-63 Provinsi NTT, saya
mengajak seluruh warga Flobamorata untuk menundukkan kepala, menghormati dan
mengucapkan terima kasih kepada para pendahulu kita yang telah meletakan
fondasi pemerintahan dan pembangunan daerah ini,” ucapnya.
Diakhir
pidatonya, Gubernur VBL berharap, sebagai generasi penerus, kita wajib menjaga
kebersamaan dan keutuhan NTT dalam hidup saling menghargai dan terus membenahi
diri dan menggelorakan semangat untuk senantiasa Bekerja Keras, Bekerja Cerdas,
Bekerja Jujur mewujudkan NTT Tangguh, NTT Tumbuh Menuju NTT Bangkit, NTT
Sejahtera. Semoga Tuhan Yang Maha Esa menolong dan memberkati seluruh
ikhtiar dan tekad kita. (cnn/biro
humas pemprov NTT)
No comments:
Post a Comment