Kota Kupang, Citra Nusa Online.Com - Pelayanan Kantor Badan
Keuangan Daerah (BKAD) Kota Kupang dilakukan lewat pintu belakang dan jendela
alias ‘maen sembunyi’ lewat pintu belakang dan jendela, dan terkesan pilih
kasih karena pelayanan pembayaran Surat Perintah Membayar (SPM) hanya filakukan
kepada segelintir orang (terkesan diskriminatif dan kolutif, red). Sementara
bagian pintu depan Kantor tersebut
ditutup rapat dari puluhan pengunjung, tanpa disertai alasan yang jelas dari
pihak BKAD Kota Kupang.
Penutupan pintu depan kantor tersebut, diduga sebagai upaya
Pemerintah Kota Kupang (khususnya BKAD Kota Kupang) menghindari aksi puluhan
wartawan/media yang sudah beberapa hari datang menagih pembayaran biaya
kerjasama media dengan pemerintah Kota Kupang.
Pasalnya, dari aspek perjanjian kerjasama, para wartawan
atau media tersebut telah bekerja/melaksanakan kewajiban penayangan berita dan
iklan di medianya masing-masing ( sebanyak 40 berita dan 10 iklan, red).Namun
giliran pihak kedua yakni Pemerintah Kota Kupang melalui BKAD Kota Kupang
menolak melakukan pembayaran.
Kaban Keuangan BKAD Kota Kupang, Balina Uly yang
dikonfirmasi tim media ini via pesan WhatsApp/WA pada Jumat (16/12/2022) pukul
13.30 Wita terkait kondisi tersebut tidak menjawab, walau telah melihat dan
membaca pesan konfirmasi wartawan.
Seperti disaksikan tim media ini, puluhan bahkan ratusan
orang, termasuk para wartawan media kerjasama pemerintah Kota Kupang sedang
duduk dan berdiri memadati emper depan dan halaman kantor tersebut. Mereka
datang untuk meminta penjelasan pihak BKAD Kota Kupang terkait alasan belum
dibayarnya biaya kerjasama Pemkot Kupang dan media.
Sementara pada bagian dalam kantor tersebut, tampak puluhan
staf kantor BKAD Kota Kupang sedang sibuk melayani (membayar tagihan, red) para
tamu lain lewat jendela dan pintu belakang. Beberapa staf kantor tersebut
sering kali menyodorkan map dan cap kepada beberapa orang (diduga para
kontraktor, red) dari balik/luar jendela pintu belakang, begitu pula sebaliknya
orang yang dilayani kepada para staf kantor tersebut. Hal ini menimbulkan
keresahan para pengunjung lain yang sudah datang menunggu/antri sejak pukul
08.00 Wita di kantor tersebut.
Ketika wartawan hendak mendekat untuk melakukan konfirmasi,
para staf yang melakukan aksi pelayanan tersebut, buru-buru kembali ke meja kerja
mereka masing-masing dan berpura-pura seolah tidak sedang terjadi apa-apa dan
tidak melihat kehadiran para wartawan. (CNN/tim)
No comments:
Post a Comment