1.
Maumere, Citra Nusa Online.Com, Anggota DPRD NTT, Patris Lali Wolo alias
PLW (dari Dapil Sikka, Ende, Nagekeo dan Ngada) mengajak generasi muda dan
masyarakat di Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka untuk menjadi petani yang
mampu berdikari secara ekonomi, salah satu caranya melalui pelaksanaan Program
Pekarangan Tri Fungsi (PRO PATRIS).
Ajakan itu disampaikan PLW saat menjadi pembicara (Nara
sumber, red) dalam Acara Seminar Sehari dengan topik Strategi Membangun Kewirausahaan Desa, Sebagai Wujud
Antisipasi Kerawanan Pangan akibat Anomali Iklim di Waiblama, Sikka pada Kamis
(26/1/23).
“Pemuda dan pelajar harus bangga menjadi petani yang mandiri
secara ekonomi. Karena petani mandiri juga bisa membuka lapangan kerja baru di
desa dan mengurangi arus urban dari desa ke kota. Mari kita berbagi pengalaman dan
pengetahuan tentang bagaimana menjadi petani mandiri. Terutama tentang bagaimana
cara mengakses modal dan membuat plan bisnis sesuai potensi desa,” ajak PLW.
Untuk itu, PLW mengajak pemuda dan masyarakat setempat untuk
mengidentifikasi dan memanfaatkan potensi desa. “Misalnya pengembangan program
Buah Tropis, Tanaman Pendamping Beras, Ubi-ubian, sukun, manggis, alpukat, pala
dan merica. Juga pengembangan tanaman perkebunan untuk pemanfaatan kawasan
hutan dan HHBK serta akses program Perhutanan Sosial. Juga memanfaatkan potensi
wisata desa, membuat brand desa (merk/ciri khas desa, red).
Menurut PLW, Waduk Napunggete yang telah dibangun pemerintah
harus dioptimalkan untuk peningkatan ekonomi dan taraf hidup masyarakat di Kecamatan
Waiblana. “Kalau kita fokus dan mengupdate kemajuan teknologi maka saya
pastikan dengan adanya Waduk Napunggete ini Waiblama akan berubah dari banyak
aspek. Eco wisata dan usaha di bidang pertanian pasti akan maju dan berkembang,”
tandasnya.
PLW berharap, seminar tersebut dapat membantu peningkatan
SDM dan pengembangan strategi pasar yang sinergis dengan kebijakan pemerintah. “Dengan
ini kita harap agar masyarakat bisa berdikari secara ekonomi sebagai wujud
implementasi Tri Sakti Bung Karno,” tandas PLW yang juga Bendahara Umum FOD PDIP
NTT.
Seminar Sehari tersebut dihadiri oleh Sekretaris Dinas
Pertanian Sikka, Fiator Nong, Anggota DPRD Sikka dari Fraksi PDI Perjuangan, Stef
Sumandi, S.Fil, Camat Waiblama, mantan Ketua DPRD Sikka, Rafael Raga, Kades
Tanarawa, Kepala BPP SIKKA, Paul Pare dan Pj. Kades Ilimedo, BPD dan para kades
se-Kecamatan Waiblama, Masyarakat, Guru,
Pelajar, Pemuda dan orang anak stunting.
Pada kesempatan itu, Kades Tanarawa, Laurensius Sesu, S.Ip
sebagai tuan rumah kegiatan ini menyampaikan apresiasi yang tinggi atas terselenggaranya
seminar tersebut dan atas kehadiran PLW yang memotivasi masyarakat dengan membagikan
pengalaman dan pengetahuannya. “Masyarakat Tanarawa hari ini dapat kuliah
gratis berpuh-puluh SKS,” ujarnya.
Hal senada juga dikatakan Camat Waiblama. Ia meminta waktu
PLW untuk datang kembali ke Waiblama agar bisa membagi ilmu/pengetahuan praktis
untuk warga 6 desa lain di Waibama. “Pak Patris orang sederhana dari anak
petani. Wakil rakyat yang tidak hanya bicara tapi diikuti dengan perbuatan
kemanusiaan. Contohnya peduli dengan madalah stunting. Itu kerja kemanusian yang
sangat mulia karena sudah menolong kami utk memiliki generasi masa depan dan
SDM yang akan baik. Semoga Tuhan memberkati Pak PLW,” ungkapnya.
Mantan Ketua DPRD SIKKA, Rafael Raga juga memberikan apresiasi
yang luar biasa untuk PLW. “Epan Gawan Moat PLW, kau luar biasa. Maju terus,
kami doakan,” ujarnya.
Pada momentum itu, Bendahara PDI Perjuangan Sikka, Stef Sumandi
yang juga sebagai pemateri dalam Seminar itu, turut memberi appresiasi. “PLW ini
merupakan motivator dan inovator yang luar biasa bagi orang muda dan masyarakat
Sikka,” ucapnya.
Usai menjadi Narasumber dalam Seminar tersebut, PLW yang didampingi
jajaran DPC, PAC dan Ta ting PDI Perjuangan Kecamatan Waiblama, Ketua Tim Keluarga,
Andris Richardus dan Ue Jon Lodan, Ketua relawan muda Pro Patris Sikka, Frans Lampard Sido, Moat Buyung dan
alumni Fapet Undana dan alumni SPP St. Isidorus Boawae melanjutkan dengan kegiatan
pendampingan anak stunting di Desa Tanarawa.
Pada kesempatan itu, PLW menyerahkan bantuan untuk 43 anak stunting. Setiap anak mendapat 30 butir telur ayam dan uang susu Rp 50.000. "Saya serahkan bantuan dari PDI Perjuangan bagi 43 orang anak stunting berupa 30 butir telur dan uang susu Rp 50 ribu per anak. Ada juga sedikit telur untuk kader posyandu dan perangkat desa. Saya mau katakan bahwa PDI Perjuangan tidak datang sebagai sinterklas tapi mari kita berkolaborasi dan bersinergi untuk mengatasi masalah stunting," ujar PLW.
PLW juga membantu
100 ribu bibit sayur bayam dan 1.000 bibit terung untuk orang tua yang anaknya mengalami
stunting. Bantuan bibit sayur diserahkan kepada Kepala BPP, Paul Pare S.Pt dan
PPL Desa Tanarawa, Ibu Fransiska Raga S.Pt untuk pendampingan dan budidaya holtikultura
di pekarangan bagi orangtua yang memiliki anak stunting.
PLW berharap, budidaya holtikultura pekarangan (Program Tri Fungsi
Pekarangan/Pro Patris, red) dapat diintegrasikan dengan bududaya ayam kampung
petelur untuk ketahanan pangan dan ekonomi rumah tangga. PLE mengajak masyarakat
Kecamatan Waiblama untuk menjalankan Program Pekarangan Tri Fungsi (PRO PATRIS). (CN/tim)
No comments:
Post a Comment